Selasa, 12 Juli 2011

KARENA SAYA, KAMU, mereka, KITA SEMUA ADALAH MANUSIA

KARENA SAYA, KAMU, mereka, KITA SEMUA ADALAH MANUSIA

Kadepa Agus

Manusia itu saya. Kalau saya bilang kamu berarti kamu sama dengan saya dan saya bilang mereka berarti kamu dan saya sama dengan mereka pula, maka kita semua itu manusia bukan hewan. Manusia itu punya akal, pikiran, perasaan. Manusia mampu menciptakan sesuatu, mengolah apa yang ada pada dirinya, menggolongkan banyak jenis menjadi bagian dari satu jenis, membandingkan hal yang benar dan tidak benar, memilih yang baik dan yang tidak baik. Menganalisa apa yang dipikirkannya untuk menjadikan sesuatu yang baru. Beda dengan hewan, tetapi hewan itu ada dorongan insting. Misalnya ayam. Seekor anak ayam tak pernah terlepas dari induknya.
Demikian pula induk ayam akan mencari ayam yang lain. Ayam tidak pernah mencari anjing begitu pun sebaliknya. Ayam akan bersama dengan ayam, anjing bersama pula dengan anjing dan ayam tidak bisa kawin dengan anjing begitu pun sebaliknya. Hanya dorongan insting membuat demikian dan Melalui dorongan insting itu hewan menyadari akan dirinya yaitu hewan dan karena dia hewan maka dia menerimanya, tidak pernah menyangkal dirinya, ayam akan mengatakan saya ayam dan tidak pernah menyangkal dirinya.
Yang paling unik lagi, ayam tidak akan membedakan bulunya hitam, merah, kuning, hijau dan lainnya tetapi mereka semua adalah ayam yang pada dirinya memiliki bulu. Kalau demikian mengapa saya, kamu, mereka, kita semuanya tidak saling memahami? Mengapa tidak menyatakan kita itu manusia? Memang manusia bukan hewan dan manusia tidak akan menjadi hewan maka manusia juga salah satu jenis binatang yang mempunyai kemampuan, akal budi, pikiran, perasaan, dan lain sebagainya.
Apabila saya, kamu,mereka, kita semua itu manusia yang kemampuannya lebih dari hewan, mengapa kita saling membedakan antara satu dengan lainnya, baik antar marga/klan, famili, suku, warna kulit? Mengapa antara manusia tidak menyatakan bahwa anda itu manusia. Tetapi manusia sering melihat apa yang ada pada manusia baik dari luar maupun dalam dirinya, sering membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Manusia itu selalu mengatakan kamu manusia ini, manusia itu, manusia anu, dan manusia lain tetapi manusia itu sama. Yaitu manusia yang pada dirinya memiliki kaki, tangan, kepala, badan dan lain-lain yang ada sejak manusia itu diciptakan hingga sekarang dan tak akan pernah berubah.
Memang manusia itu unik. Keunikkannya membuat manusia tidak memahami antara manusia yang satu dengan manusia lain yaitu antara warna kulit, suku, klan/marga, rambut. Karena manusia itu binatang yang berfikir, punya akal budi, punya perasaan maka berdasarkan warna kulitnya, membedakan manusia yang berkulit hitam, putih, merah, kemerahan dan lain-lain. Didalam perbedaan warna kulit juga manusia itu membedakan manusia yang bersuku ini, suku itu, suku anu dan lain-lain bahkan dalam suku pun terjadi pembedaan marga/klan antara satu dengan marga/klan lainnya.
Secara heredity/keturunan memang manusia beda dengan hewan. Manusia dengan segala kemampuan yang dimiliki akan berubah-ubah selain itu otomat/tidak berubah tetapi hewan tidak akan pernah berubah karena hanya ada satu dorongan yaitu dorongan insting. Maka, karena manusia bisa berfikir maka janganlah manusia berfikir untuk memisahkan manusia itu, karena manusia bisa menciptakan maka janganlah menciptakan suasana untuk memisahkan manusia itu, karena manusia bisa mengadakan maka janganlah mengadakan hal-hal yang membuat manusia itu berpisa, kerena manusia bisa menganalisa maka janganlah menganalisa manusia lain untuk mecari solusi agar manusia itu menang secara individu semata, karena manusia bisa mengolah maka janganlah mengolah kata untuk mempertahankan ego, karena manusia bisa mencoba maka janganlah mencoba menganiaya, mendiskriminasi, memarginalkan, meminggirkan, membunuh, dan lain-lain terhadap manusia lain, karena manusia bisa bedakan maka janganlah manusia membedakan manusia yang satu dengan lainnya hanya karena warna kulit, suku, klan, tempat tinggal dari manusia itu sendiri.
Hai teman-teman Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) ST. Alexander UNCEN. Saya mengatakan Teman karena kamu dengan saya sama yaitu manusia. Karena manusia, saya katakan kita semua adalah manusia. Persaudaraan muncul karena kita manusia. Yang menciptakan manusia dan hewan adalah kristus. Maka KMK menjunjung tinggi persaudaraan dalam satu iman yaitu iman katolik. Oleh sebab itu, persaudaraan dimunculkan oleh manusia dan manusia itu diciptakan oleh kristus maka marilah kita hidup dalam cinta kasih persaudaraan bersama kristus. seperti Motto KMK:
Cum Cristo In Caritate Fraterna
(Bersama Kristus Dalam Cinta Kasih Persaudaraan)


Hidup!!!!!!!!!!!!!
KMK. ST. Alexander UNCEN

1 komentar: